
Pengantar
- Kondisi Umat Islam Masih Terpuruk
Dalam arti taraf berpikir umat islam itu rendah dan merosot. Banyak diantara kaum muslimin yang lemah pemahamannya dari syariat islam, misal hukum seputar syariat banyak yang tidak tahu dan melanggar, bahkan syariat islam ini di rendahkan dan dijadikan bahan olok-olokan yang biasanya dilakukan oleh orang yang mengaku muslim.
- Negeri-negeri Muslim yang terpecah belah
Kita masih dijajah secara politik, dalam arti berbagai kebijakan yang dijalankan masih terpengaruh dari kebijakan global sehingga tidak memiliki independensi termasuk kebjakan ekonomi, umat islam tidak bisa menikmati seumber daya alamnya, termasuk juga negeri ini yang dililit dengan hutang
- Masih dalam keadaan terjajah secara politik, ekonomi, sosial, hukum dan sebagainya
Masalah sosial misalnya, interaksi laki-laki dan perempuan tidak ada batas sampai menjerumuskan pada hal-hal yang diharamkan. Dan hukum yang diberlakukan bukan berasal dari Allah SWT.
- Oleh karena itu diperlukan dakwah dan perjuangan untuk menjadikan Islam sebagai landasan hukum dan aturan bagi seluruh manusia.
Ketika kita mengetahui umat islam ini terpuruk, dakwah yang harus dilakukaan adalah dakwah untuk mengganti sistem yang asalnya sistem sekuler menjadi sistem buatan Allah SWT yakni hukum islam yang akan memberikan rahmat bagi seluruh alam.
Namun Harus di Pahami
- Perjuangan untuk Islam bukan aktivitas yang dilakukan pada sebagian waktu luang, kadangkala waktu utama harus kita korbankan.
Ini cobaan bagi kita semua. Apakah kita siap atau tidak? Ini betul-betul harus kita fahami bersama bahwa waktu yang diminta oleh islam itu adalah bukan waktu sisa. Melainkan kesediaan kita untuk mengorbankan waktu. Sesungguhnya perjuangan Islam itu jauh lebih mulia daripada aktivitas kesibukan kita yang lain
- Berjuang untuk Islam bukan sekedar aktivitas seperti aktivitas budaya, olahraga atau hobi saat kuliah, tapi ketika lulus lalu hilang.
Perjuangan untuk islam itu jauh lebih mulia daripada kesibukan aktivitas kita yang ain dan ini butuh perjuangan dengan sungguh-sungguh.
- Bukan pula berjuang untuk Islam dilakukan ketika masih bujangan, dan ditinggalkan ketika sudah menikah.
- Bukan juga sebelum menduduki jabatan tertentu, lantas ketika sudah menjabat ditinggalkan
- Atau ketika kita sudah sukses bisnis, kuliah, kerja lantas kita tinggalkan berjuang untuk Islam
Berjuang untuk Islam Karena bukti penghambaan kita kepada Allah SWT,
Inilah asas pijakan kita ketika kita ingin berjuang di jalan Allah, yaitu sebagai hamba Allah.
Sebagaimana firman Allah SWT :
وَٱعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)”
[QS Al-Hijr : 99]
Sembah ini dalam arti kita senantiasa beribadah kepada Allah SWT dalam seluruh aspek kehidupan, menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya termasuk didalamnya adalah dakwah. Konsekuensi dari keimanan kita kepada Allah adalah kita menghamba kepada Allah SWT dengan taat kepada perintah-Nya salah satu perintah itu adalah dakwah. Sebagain orang juga ada yang merasa berislam itu cukup dengan syahadat, sholat, puasa, zakat, haji. Padahal dalam aspek muamalah juga wajib tetap bernilai ibadah yaitu degan cara menerapkan hukum Allah dalam seluruh aspek muamalah itu.
Kisah Para Sahabat
- Ammar Bin Yasir ikut berperang walaupun sudah berusia senja, saat tulang-tulangnya melemah, tubuhnya loyo, rambut beruban dan kekuatannya menurun
- Abu Sufyan bin Harb ra. senantiasa membakar semangat para tentara sedangkan ia berusia 70 tahun
- al-Yaman dan Tsabit bn Waqsy, keduanya berusia lanjut namun ikut berperang dalam perang Uhud. Dan diberi keringanan oleh Rasul ditempatkan pada barisan belakang bersama kaum wanita.
Kita sebagai manusia, memiliki dosa itu adalah sebuah keniscayaan. Namun ampunan belum tentu, amal shalih juga belum tentu diterima oleh Allah SWT. Semoga dengan cara berdakwah, menyampaikan kebaikan pada orang lain itu menjadi amal shalih dan pahala bagi kita.
Rasulullah SAW
- Terlibat dalam 27 perang yang semuanya dilakukan setelah berusia 54 tahun
- Perang Tabuk perang yang paling sulit dan berat saat itu usia Rasulullah saw 60 tahun.
Contoh-contoh diatas sudah cukup bagi kita mengambi pelajaran bahwa dakwah bukanlah aktivitas sesaat, melainkan aktivitas luar biasa. Sebagai motivasi kita bersama, kita azzamkan diri semoga setiap hari kita selalu ada dakwah karena setiap hari kita berdosa, maka kita niatkan juga agar setiap hari senantiasa selalu ada aktivitas dakwah untuk memperoleh ampunan dari Allah SWT juga.
Bagaimana dengan kita?
Fenomena yang tidak jarang terjadi ;
- Tidak lagi berjuang untuk Islam setelah lulus kuliah atau setelah menikah, atau setelah sibuk dengan bisnis atau setelah mendapatkan jabatan tertentu?
- Padahal urusan untuk dakwah Islam tidaklah main-main
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 15
إِذْ تَلَقَّوْنَهُۥ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُم مَّا لَيْسَ لَكُم بِهِۦ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُۥ هَيِّنًا وَهُوَ عِندَ ٱللَّهِ عَظِيمٌ
“(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar”
[QS An-Nur : 15]
Padahal kita sudah berjanji
وَلَقَدْ كَانُوا۟ عَٰهَدُوا۟ ٱللَّهَ مِن قَبْلُ لَا يُوَلُّونَ ٱلْأَدْبَٰرَ ۚ وَكَانَ عَهْدُ ٱللَّهِ مَسْـُٔولًا
“Dan sesungguhnya mereka sebelum itu telah berjanji kepada Allah: “Mereka tidak akan berbalik ke belakang (mundur)”. Dan adalah perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungan jawabnya.”
[QS Al-Ahzab : 15]
MELANGGAR JANJI KEPADA ALLAH MERUPAKAN DOSA BESAR
Allah berfirman Al-Qur’an surah Al-Fath ayat 10
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ ٱللَّهَ يَدُ ٱللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَٰهَدَ عَلَيْهُ ٱللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
“Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.”
[QS Al-Fath : 10]
Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 75, 76 dan 77
وَمِنْهُم مَّنْ عَٰهَدَ ٱللَّهَ لَئِنْ ءَاتَىٰنَا مِن فَضْلِهِۦ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
“Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: “Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.”
[QS At-Taubah : 75]
فَلَمَّآ ءَاتَىٰهُم مِّن فَضْلِهِۦ بَخِلُوا۟ بِهِۦ وَتَوَلَّوا۟ وَّهُم مُّعْرِضُونَ
“Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).”
[QS At-Taubah : 76]
فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِى قُلُوبِهِمْ إِلَىٰ يَوْمِ يَلْقَوْنَهُۥ بِمَآ أَخْلَفُوا۟ ٱللَّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ
“Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta.”
[QS At-Taubah : 77]
Diperlukan tekad yang kuat
- Tekad mencari ilmu dan mengamalkannya
- Tekad untuk berdakwah
- Tekad dalam kesabaran dan keikhlasan
- Tekad untuk memperbaiki diri
Ibnul Qayyim
“Seseorang berjalan dimana saja ibadah berjalan. Jika ditanyakan kepadanya “Amal perbuatan apa yang Anda inginkan?” Ia menjawab “aku ingin melaksanakan perintah Allah apapun bentuknya dna dimanapun berada…. Aku ingin melaksanakan perintah Allah , menunaikannya, merasa selalu di awasi”
Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 111
إِنَّ ٱللَّهَ ٱشْتَرَىٰ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلْجَنَّةَ ۚ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَٱلْإِنجِيلِ وَٱلْقُرْءَانِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِۦ مِنَ ٱللَّهِ ۚ فَٱسْتَبْشِرُوا۟ بِبَيْعِكُمُ ٱلَّذِى بَايَعْتُم بِهِۦ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”
[QS At-Taubah : 111]
Alhasil
- Perjuangan untuk Islam merupakan agenda yang penting bukan proyek bisnis dunia tetapi bisnis akhirat
- Perkuat iman yang mendalam
- Jauhi penyakit hati dan pengaruh syahwat : iri hati dan sombong
- InsyaAllah semoga kita dapat istiqomah hingga akhir hayat
- Wallahu’alam