
Mengembangkan Kecerdasan Politik yang Sejati, menjadi Jati Diri Negarawan Muslim
Membangun jati diri seorang negarawan Muslim yang sejati memerlukan pengembangan kecerdasan politik yang komprehensif. Kecerdasan politik ini mencakup tiga aspek utama: (1) aspek pemikiran, (2) aspek sikap, dan (3) aspek tindakan. Artikel ini akan fokus pada aspek sikap dan tindakan, yang merupakan inti dari kecerdasan politik dalam konteks seorang negarawan Muslim.
Aspek Sikap: Mengelola Emosi dan Keyakinan dengan Bijaksana
Sikap adalah respons emosional dan mental terhadap suatu situasi atau peristiwa. Dalam konteks politik, sikap ini mencerminkan bagaimana seseorang atau kelompok menginterpretasikan informasi dan membuat keputusan. Sikap politik yang sejati harus didasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap agama dan nilai-nilai Islam, serta kebijaksanaan dalam mengelola emosi.
Menjaga Sikap Politik yang Seimbang
Sebagai seorang Muslim, sikap politik harus selalu diselaraskan dengan standar moral dan agama. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengelola sikap politik dengan bijaksana adalah:
1. Melatih Kedekatan dengan Allah SWT
Kekhusyukan dalam ibadah dan pengabdian kepada Allah membantu menjaga hati agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh emosi negatif.
2. Menumbuhkan Rasa Cinta dan Benci yang Sesuai dengan Islam
Seorang negarawan Muslim harus memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap kebenaran dan keadilan, serta benci terhadap kezaliman dan ketidakadilan; semuanya dalam batas-batas agama.
3. Memahami Fakta dengan Kritis
Sebelum mengambil sikap, penting untuk menganalisis fakta-fakta secara objektif dan memahami dampak dari setiap keputusan.
Contoh Kasus: Menghadapi Isu-Isu Sensitif
Mari kita lihat beberapa contoh isu yang mungkin menguji sikap politik seorang Muslim:
- Naiknya iuran BPJS: Apakah Anda setuju atau tidak? Bagaimana sikap Anda terhadap kebijakan ini?
- Wacana pindah ibu kota Indonesia: Apakah Anda mendukung atau menolak? Apa dasar keyakinan Anda?
- Penyalahgunaan produk hewan yang tidak halal: Bagaimana reaksi Anda terhadap berita semacam ini?
Selain itu, ada beberapa peristiwa sejarah yang juga menguji sikap politik:
- Pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan: Bagaimana sikap Anda terhadap peristiwa ini? Apakah Anda merasa marah atau prihatin?
- Kisah pembunuhan Sayyidina Hamzah RA: Bagaimana sikap Anda terhadap kejadian ini? Apakah Anda merasa kecewa atau terpukul?
- Kelalaian pasukan Islam pada Perang Uhud: Bagaimana sikap Anda terhadap kejadian ini? Apakah Anda merasa kecewa atau termotivasi untuk belajar dari kesalahan?
Dalam semua kasus, penting untuk tetap mempertahankan sikap yang seimbang dan didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang agama. Sikap yang terkendali akan membantu seorang negarawan Muslim untuk tetap fokus pada tujuan utama: menciptakan keadilan dan kebahagiaan bagi umat.
Aspek Tindakan: Bertindak Cerdas dan Efisien
Setelah sikap politik terbentuk, langkah berikutnya adalah bertindak. Tindakan politik mencakup serangkaian langkah-langkah praktis untuk mengatur urusan rakyat, baik dalam posisi sebagai penguasa maupun sebagai bagian dari rakyat. Tindakan politik yang cerdas harus selalu sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Pelajaran dari Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat-nya
Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya memberikan teladan dalam mengambil tindakan yang cerdas dan efektif. Beberapa contoh tindakan politik yang luar biasa adalah:
1. Dakwah Terbuka: Ketika Nabi SAW diperintahkan untuk berdakwah secara terbuka, beliau dan para sahabatnya melakukannya dengan segala risiko. Dakwah ini tidak hanya membawa kebenaran, tetapi juga mengubah masyarakat secara fundamental.
2. Mencari Dukungan (Nusrah): Nabi SAW meminta dukungan dari orang-orang yang memiliki kekuatan, seperti orang-orang di Yatsrib (sekarang Madinah). Dengan pendekatan yang bijaksana, Nabi SAW berhasil mencapai kesepakatan tanpa pertumpahan darah, yang menghasilkan sebuah negara yang solid dan stabil.
3. Perang Khandaq: Salah satu strategi politik yang brilian adalah perang Khandaq, di mana Nabi SAW membangun parit untuk melindungi umat Islam dari serangan besar. Strategi ini tidak hanya memenangkan perang, tetapi juga menunjukkan kekuatan politik dan spiritual umat Islam.
4. Surat kepada Penguasa Romawi dan Mesir: Nabi SAW mengirimkan surat kepada para penguasa Romawi dan Mesir, yang berhasil menggugah kekuatan politik dan spiritual umat Islam. Dengan satu surat, Nabi SAW mampu menggerakkan hati para penguasa besar.
5. Pengumpulan Mushaf Al-Qur’an: Khalifah Utsman bin Affan mengumpulkan mushaf Al-Qur’an setelah banyak para penghafal qur’an tewas di medan perang. Ini adalah tindakan politik yang luar biasa, yang membantu menjaga keutuhan Al-Qur’an dan menguatkan umat Islam.
6. Bela Negara Islam dari Penjajahan: Ketika Aceh di Indonesia dipimpin oleh kekuatan Islam, umat Islam berhasil melawan penjajahan Portugis dengan dukungan dari Khilafah Utsmani. Ini adalah contoh tindakan politik yang kuat dan efektif dalam melindungi umat Islam.
7. Kesetaraan dan Keberanian dalam Tindakan: Khalifah Mu’tasim Billah menyelamatkan seorang wanita yang dilecehkan oleh tentara Romawi dengan mengirimkan pasukan besar. Ini adalah tindakan politik yang tidak hanya berbicara tetapi juga berbuat nyata.
8. Bantuan untuk Warga Kristen: Sultan Abdul Majid dari Khilafah Utsmani memberikan bantuan sebesar 10.000 poundsterling kepada warga Kristen Irlandia yang kelaparan. Ini adalah contoh tindakan politik yang mencerminkan kebaikan dan keadilan.
9. Kekalahan Kekhalifahan Islam: Sebaliknya, tindakan politik yang buruk dapat merugikan umat Islam. Contohnya adalah tindakan Kemal Atatürk yang menghapus Kekhalifahan Islam di Turki pada 3 Maret 1924, yang mengakibatkan kelemahan politik umat Islam.
Cara Mengembangkan Tindakan Politik yang Cerdas
Untuk mengembangkan tindakan politik yang cerdas, ada beberapa langkah yang dapat ditempuh:
1. Melatih Keterampilan Berpolitik: Membaca, komunikasi interpersonal, dan kemampuan berargumen adalah keterampilan penting yang harus dikuasai oleh setiap negarawan Muslim.
2. Meningkatkan Jam Terbang dengan Langkah Terencana: Kontak terarah, opini publik, dan membangun kepercayaan publik adalah langkah-langkah praktis untuk meningkatkan pengaruh politik.
3. Membangun Lingkungan Politik yang Kondusif: Memilih dan memelihara komunitas yang mendukung adalah kunci dalam memobilisasi dukungan politik.
4. Meningkatkan Kualitas Manajemen Diri, Kelompok, dan Kegiatan: Adaptasi, manuver, dan membangun momentum adalah keterampilan yang penting untuk menghadapi tantangan politik.
***
Seorang negarawan Muslim yang sejati harus memiliki kecerdasan politik yang terdiri dari tiga aspek: aspek pemikiran, aspek sikap, dan aspek tindakan. Dalam aspek sikap, penting untuk menjaga emosi dan keyakinan dengan bijaksana, sementara dalam aspek tindakan, penting untuk bertindak cerdas dan efektif sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Dengan mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, kita dapat menciptakan perubahan positif yang berdampak besar bagi umat Islam dan dunia.[]
Disarikan dari kajian dengan tema tersebut di NSTV: