
Konstelasi dunia mengacu pada struktur hubungan internasional yang didominasi oleh negara adidaya dan negara-negara yang bersaing dengannya. Struktur ini menentukan arah politik global, termasuk apakah dunia akan bergerak ke arah yang sejalan dengan nilai-nilai Islam atau tidak. Untuk memahami peluang perubahan di masa depan, kita perlu melihat siapa yang menjadi negara adidaya saat ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap tatanan dunia.
Dalam konstelasi ini, negara dapat dikategorikan menjadi empat jenis:
1. Negara Adidaya (A-Daulah Al-‘Ula): Seperti Amerika Serikat saat ini, yang menentukan arah politik global.
2. Negara Pengikut (Ad-Daulah At-Tabi’ah): Negara yang kebijakan luar negerinya terikat dengan negara adidaya, contohnya Mesir terhadap AS.
3. Negara Satelit (Ad-Daulah Al-Falak): Negara yang tergantung pada negara adidaya karena kepentingan tertentu, seperti Jepang yang bergantung pada AS dalam hal ekonomi.
4. Negara Independen (Ad-Daulah Al-Mustasqillah): Negara yang memiliki kebijakan mandiri, seperti Rusia, China, dan Prancis.
Sejarah Kejayaan Islam dan Tantangan Masa Kini
Pada masa kejayaannya, Islam pernah menjadi kekuatan adidaya yang mampu mengalahkan imperium Persia dan Romawi. Kekhilafahan Islam seperti Abbasiyah dan Utsmaniyah membuktikan bahwa ketika syariat Islam diterapkan secara total, umat Islam memiliki kekuatan yang luar biasa. Namun, pasca keruntuhan Khilafah, dunia Islam terpecah menjadi negara-negara berbasis nasionalisme, yang justru bertentangan dengan prinsip persatuan dalam Islam.
Saat ini, mayoritas negara dengan penduduk Muslim hanyalah sebagai Muslim countries, bukan Islamic state. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia (227 juta dari total 1,8 miliar Muslim global), memiliki tanggung jawab besar dalam menentukan masa depan dunia Islam.
Potensi Demografis dan Tantangan Global
Pada tahun 2010, populasi Muslim dunia mencapai 1,5 miliar, sementara Kristen 2,1 miliar. Diprediksi dalam 30 tahun ke depan, jumlah Muslim akan mencapai 2,7 miliar, hampir menyamai Kristen yang diproyeksikan menjadi 2,9 miliar. Selain itu, 60% umat Islam pada tahun 2010 berusia 15-29 tahun—usia produktif yang dapat menjadi modal besar jika dimanfaatkan dengan baik.
Namun, dunia saat ini menghadapi dua masalah utama:
1. Sistem sekuler-kapitalis yang mendominasi tatanan global.
2. Hegemoni Amerika Serikat sebagai negara adidaya yang mengendalikan politik internasional.
Enam Wilayah Krusial dalam Politik Global
Untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan global, umat Islam perlu memahami enam wilayah krusial:
1. Eropa: Sumber banyak konflik sejarah.
2. Timur Tengah: Pusat persoalan politik global.
3. Timur Jauh (termasuk China dan Asia Tenggara): Wilayah strategis dengan pengaruh besar.
4. Asia Tengah: Bekas wilayah Uni Soviet dengan isu seperti Uighur.
5. Asia Selatan: India, Pakistan, dan Iran dengan dinamika politiknya.
6. Afrika: Target penjajahan Barat yang terus berusaha merdeka.
Tiga Penderitaan Dunia Saat Ini
1. Khurafat (Kedustaan) Hukum Internasional: PBB yang dikendalikan AS tidak adil.
2. Dominasi Negara Adidaya: Koalisi AS dan Inggris menguasai dunia.
3. Imperialisme Kapitalis: Eksploitasi ekonomi dan politik oleh negara kuat.
Solusinya adalah munculnya negara adidaya baru yang mampu menantang dominasi Barat, dengan tiga pilar utama: (1) ideologi kuat, (2) ekonomi mandiri, dan (3) militer tangguh.
Prediksi Masa Depan dan Peran Umat Islam
Laporan National Intelligence Council (NIC) AS memprediksi empat skenario dunia:
1. Kebangkitan China dan India.
2. Dominasi AS terus berlanjut.
3. Berdirinya Khilafah Islam yang menantang kapitalisme Barat.
4. “Cycle of Fear” akibat respon agresif terhadap terorisme.
Umat Islam harus belajar dari sejarah, memanfaatkan potensi demografis, dan membangun kecerdasan politik global untuk menciptakan tatanan dunia baru yang adil. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW membangun Daulah Islam di Madinah dengan landasan ideologi, ekonomi, dan militer yang kuat, demikian pula umat Islam hari ini harus bersatu dan berstrategi untuk masa depan yang lebih baik.
Mari kita renungkan: Ke mana arah dunia Islam akan dibawa?[]
Disarikan dari kajian dengan tema tersebut di NSTV: