
Militer adalah angkatan bersenjata dari suatu negara dan segala sesuatu yang terkait dengan angkatan bersenjata. Kata lainnya adalah tentara atau angkatan bersenjata. Militer biasanya terdiri dari prajurit atau serdadu. Kata yang sangat erat dengan militer adalah militerisme, yang mengacu pada perilaku tegas, kaku, agresif, dan otoriter, meskipun pelakunya bisa saja seorang pemimpin sipil. Lingkungan tugas yang dominan di medan perang membuat militer dilatih untuk bersikap tegas dan disiplin, dengan hierarki yang jelas dan atasan yang harus mampu bertindak tegas dan berani.
Sejarah Militer dalam Islam
Misi Luar Negeri Negara Islam
Islam memiliki dua misi utama dalam politik luar negeri:
- Dakwah: Seruan kepada manusia untuk masuk Islam, meninggalkan kegelapan (jahiliyyah) menuju terangnya cahaya (Islam), sehingga Islam menjadi rahmatan lil’alamin.
- Jihad: Perang untuk meninggikan kalimat Allah SWT (Islam) melawan orang kafir. Jihad dilakukan untuk menghilangkan penghalang dakwah.
Dengan dakwah dan jihad, perkembangan Islam sangat luar biasa. Misi kenabian adalah menyampaikan risalah Islam hingga ke seluruh penjuru dunia.
Pada masa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, Islam disebarkan dari Mekah ke Madinah, dan dari Madinah ke seluruh dunia, dilanjutkan oleh para sahabat setelah Nabi SAW wafat.
Tentara Sebelum Islam
Sebelum Islam, orang-orang Arab tidak memiliki sistem ketentaraan khusus. Pasukan adalah setiap orang yang mampu menggunakan pedang dan keluar untuk berperang jika ada seruan perang. Perang dilakukan untuk membela keluarga atau kabilah. Senjata mereka adalah pedang, tombak, dan panah. Pasukan dipimpin oleh orang yang paling ditokohkan dan dikenal pemberani, biasanya kepala kabilah.
Tentara dalam Pemerintahan Islam
Ketika Islam datang dan jihad disyariatkan, setiap Muslim adalah tentara. Cinta agama dan syahid di jalan Allah menjadi dorongan terbesar bagi umat Islam untuk menyambut seruan jihad. Nabi Muhammad SAW menjadi pucuk pimpinan tertinggi pasukan Islam. Setelah Nabi SAW wafat, kemiliteran Islam mengalami perubahan dan perkembangan, dengan medan tempur yang semakin banyak dan pasukan yang berada di tempat yang berbeda-beda. Tugas para khalifah menjadi semakin berat, dan mereka menyerahkan kepemimpinan militer kepada mereka yang dikenal berani, tangguh, tegas, dan ahli strategi.
Kode Etik Militer
Ketika Khalifah Umar bin Khattab memimpin, kode etik militer mulai disusun untuk mengatur urusan prajurit, mendata nama-nama para tentara, membagi tugas-tugas, dan mengeluarkan gaji untuk mereka. Umar juga membangun markas-militer dengan bangunan permanen dan benteng-benteng di Basrah, Kufah, dan Fustat (Kairo), untuk mengantisipasi serangan musuh. Bani Umayyah menyempurnakan pembangunan militer yang digagas Umar, dengan menyempurnakan tata aturan dan kode etik militer serta memperbesar anggaran militer.
Masa Khalifah Abu Bakar (632-634 M)
Pada masa Khalifah Abu Bakar, pasukan Islam dipimpin oleh Usamah bin Zaid untuk melawan orang murtad, Musailamah Al-Kadzab, dalam Perang Yamamah. Selain itu, pasukan Islam dipimpin oleh Yazid bin Abu Sufyan ke Damaskus, Amr Bin Ash ke Palestina, Syahral bin Hasanah ke Yordania, dan Khalid bin Walid ke Perang Yarmuk.
Masa Khalifah Umar bin Khattab (634-643 M)
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, pasukan Islam berhasil menaklukkan Perang Yarmuk, Palestina, Mesir, dan Tripoli. Di Timur, mereka menaklukkan Perang Qadhisiyah dan Jalawla, Nahawand, yang dipimpin oleh Panglima perang Sa’ad bin Abi Waqqash dan Nu’man bin Maqran Al Mazini.
Masa Khalifah Utsman bin Affan (644-656 M)
Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, pasukan Islam menaklukkan wilayah-wilayah baru, termasuk Mesir, Siprus, dan Dzatus Shawari, serta di wilayah timur seperti Farghanah, Kabul, dan Sungai Hindustan.
Masa Khilafah Umayyah (661-749 M)
Pada masa Khilafah Umayyah, pasukan Islam berhasil menaklukkan wilayah-wilayah baru, termasuk Andalusia, Konstantinopel, Pulau Rhodesia, Kreta, Ijih, Qamuniyah, Sirt, Mogadishu, Sudan, Al-Jazair, Thakharistan, Shaghad, Farghanah, Khawarizm, Syasy, dan Kabul.
Masa Khilafah Murabitun (1056-1147 M)
Pada masa Khilafah Murabitun, Sultan Yusuf bin Tasyafin berhasil mengalahkan Raja Franco VI dan menyatukan Andalusia. Putranya, Ali bin Yusuf, juga mengalahkan pasukan Kristen Spanyol dalam Perang Iqlisy.
Masa Khilafah Abbasiyah I (749-1200 M)
Pada masa Khilafah Abbasiyah I, pasukan Islam menaklukkan wilayah-wilayah baru, termasuk Romawi, dan mengusir Romawi dari Asia Kecil dalam Perang Maladzkird.
Masa Khilafah Abbasiyah II (861-1258 M)
Pada masa Khilafah Abbasiyah II, pasukan Islam menghadapi Mongol dalam Perang Ain Jalut, di mana Sultan Saifuddin Qutuz dan panglimanya, Azh-Zhahir Babiris, berhasil mengalahkan Pasukan Mongol.
Penaklukan Konstantinopel (1453 M)
Pada tahun 1453 M, Sultan Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel dan mengganti namanya menjadi Istanbul.
Peran Militer dalam Islam
Militer Islam adalah bagian dari politik luar negeri khususnya Jihad fi Sabilillah. Politik luar negeri (jihad) ditopang oleh:
- Militer (Pasukan)
- Keamanan dalam negeri
- Industri
- Hubungan Internasional
Sejak masa Nabi Muhammad SAW hingga para Khalifah setelahnya, militer diposisikan sebagai bagian dari politik luar negeri untuk melawan musuh-musuh negara. Bagian dari Jihad fi sabilillah, militer adalah garda terdepan dari salah satu ajaran Islam yang memiliki pahala besar karena barangsiapa yang gugur dalam jihad fi sabilillah adalah orang-orang yang memiliki kesempatan untuk mendapat pahala syahid di sisi Allah SWT.
Hal-hal yang berkaitan dengan militer (pasukan):
- Departemen perang (Dairoh Harbiyah)
- Klasifikasi pasukan cadangan dan pasukan reguler
- Khalifah adalah panglima pasukan
Khilafah adalah negara ideologis yang luar biasa kuat dan bervisi jelas, senantiasa melakukan perluasan ke seluruh penjuru dunia, seperti halnya Amerika hari ini, sebuah negara ideologis yang didasarkan pada aqidah sekuler dan menyebarkan pemikirannya ke seluruh penjuru dunia dengan neo-imperialismenya.
Peran Militer
Peran militer adalah mendukung Islam dan kaum Muslimin.[]
Simak kajian Sejarah dan Peran Militer dalam Islam secara online di NSTV: