
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali ‘Imran [3]:133,
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”
Imam al-Jazari dalam kitabnya menjelaskan bahwa kata “wa saari’uu” dalam ayat ini mengandung makna “berlomba-lomba, jangan menunda-nunda.” Allah memerintahkan kita untuk segera berusaha mendapatkan ampunan-Nya dengan melakukan tindakan-tindakan yang mendekatkan diri kepada-Nya, seperti taubat, meninggalkan dosa, dan memperbanyak istighfar. Selain itu, Allah juga meminta kita untuk beramal shaleh agar surga yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa dapat menjadi hak kita.
Langkah-langkah Menuju Ampunan Allah
Bersegera untuk Taubat
Taubat adalah kembali kepada Allah SWT, meninggalkan dosa, dan beralih ke jalan yang diperintahkan-Nya. Taubat harus dilakukan dengan tulus dan benar, tanpa menunda-nunda.
Taubat yang sah memerlukan tiga syarat:
- Meninggalkan dosa: Pendosa harus benar-benar berhenti melakukan dosa yang telah dilakukan.
- Rasa penyesalan: Pendosa harus merasa menyesal atas dosa-dosa yang dilakukan.
- Niat tidak kembali: Pendosa harus berkomitmen untuk tidak mengulangi dosa yang sama.
Memperbanyak Istighfar
Istighfar adalah permohonan ampunan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW sering beristighfar, bahkan lebih dari 70 kali dalam sehari. Hadits dari Abu Hurairah menyebutkan bahwa Rasulullah SAW berkata:
“Demi Allah, sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)
Beramal Shaleh
Allah SWT berfirman dalam QS. Hud [11]:3,
“Hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik.”
Taubat yang Benar
Taubat yang benar adalah taubat yang murni dan tulus. Allah SWT berfirman dalam QS. At-Tahrim [66]:8,
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…”
Keikhlasan dalam Taubat
Taubat yang benar adalah taubat yang dilakukan dengan ikhlas. Allah SWT sangat menghargai taubat yang dilakukan dengan ikhlas. Hadits dari Anas bin Malik menyebutkan bahwa Rasulullah SAW berkata,
“Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari dan Muslim)
***
Dalam menjalani kehidupan, kita harus selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan taubat, istighfar, dan amal shaleh. Tidak ada waktu yang tepat untuk bertaubat, karena taubat kapan saja akan diterima oleh Allah SWT. Namun, kita harus segera memulainya agar tidak terlena oleh dosa dan kebiasaan buruk. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nur [24]:31,
“Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”
Mari kita bersegera mencari ampunan Allah SWT dan memperbanyak amal shaleh agar kita dapat mencapai surga yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Wallaahu ‘alam.[]