
Sejarah Yahudi dan Nasrani di Jazirah Arab – Bagian 1
Asal-usul Yahudi
Yahudi adalah etnis dan suku bangsa yang berasal dari keturunan Nabi Ya’qub (1837-1690 SM), yang juga dikenal sebagai Nabi Israil. Nabi Ya’qub memiliki 12 anak, di antaranya adalah Yehuda, Lawi, Yahuza, dan Nabi Yusuf. Anak-anak Nabi Ya’qub ini disebut Bani Israil. Dari Bani Israil, lahir dua saudara, Nabi Harun dan Nabi Musa, yang menjadi tokoh penting dalam sejarah Yahudi.
Sejarah Agama Yahudi
Agama Yahudi terbentuk setelah wafatnya Nabi Sulaiman (989-923 SM). Setelah Nabi Sulaiman, kerajaan Bani Israil terpecah menjadi dua: Kerajaan Yehuda (Selatan) dan Kerajaan Israel (Utara). Agama Yahudi resmi menjadi agama di Kerajaan Yehuda pada tahun 930 SM.
Keyakinan Yahudi
Beberapa keyakinan orang Yahudi meliputi:
- Patung Emas: Beberapa orang Yahudi pernah membuat patung sapi emas untuk disembah, yang dimotori oleh Samiri (+1500 SM).
- Uzair Anak Allah: Sebagian orang Yahudi meyakini bahwa Uzair adalah anak Allah, meskipun Uzair hanyalah seorang pendeta yang hafal Taurat.
- Mengubah Taurat: Beberapa orang Yahudi mengubah isi Taurat, termasuk menghapus nama Nabi Muhammad SAW.
- Memusuhi Para Nabi: Yahudi dikenal memusuhi para Nabi, seperti Nabi Zakariya, Nabi Yahya, dan Nabi Isa, yang kemudian wafat karena kekejian mereka. Mereka juga tidak mengimani Nabi Muhammad SAW, meskipun ada sebagian yang mengimani Nabi Muhammad SAW hanya untuk bangsa Arab.
Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Yahudi dan Nasrani
Al-Qur’an menyebutkan beberapa hal tentang orang-orang Yahudi dan Nasrani:
- Al-Fatihah (1:7): Allah SWT menyebut orang-orang Yahudi sebagai “orang-orang yang dimurkai” dan orang-orang Nasrani sebagai “orang-orang yang sesat”.
- At-Taubah (9:30): Orang-orang Yahudi mengklaim Uzair sebagai anak Allah, dan orang-orang Nasrani mengklaim Al-Masih sebagai anak Allah.
- Al-Baqarah (2:79): Orang-orang yang menulis Kitab (Taurat dan Injil) dengan tangan mereka sendiri dan mengklaim itu berasal dari Allah untuk keuntungan dunia.
- Al-Baqarah (2:140): Allah SWT menegaskan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak cucunya bukanlah penganut agama Yahudi atau Nasrani.
- Ali ‘Imran (3:67): Ibrahim bukanlah seorang Yahudi atau Nasrani, melainkan seorang yang lurus dan berserah diri kepada Allah.
Allah SWT tidak menurunkan agama Yahudi atau Nasrani. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa, tetapi bukan untuk orang Yahudi, dan Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa, tetapi bukan untuk orang Nasrani. Agama Yahudi dan Nasrani adalah agama buatan pengikut-pengikut Nabi Musa dan Nabi Isa.
Yahudi di Madinah
Orang Yahudi sudah lama menetap di Madinah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Yahudi berasal dari Syam dan pindah ke Madinah karena beberapa alasan:
- Versi Pertama: Ketika Nabi Musa melaksanakan haji, beberapa orang dari Bani Israil juga ikut berhaji. Mereka memperhatikan bahwa Yatsrib (Madinah) memiliki karakter yang mirip dengan tempat hijrah nabi terakhir yang disebutkan dalam Taurat. Sebagian di antara mereka menetap di Madinah, tepatnya di pasar Qainuqa, yang kemudian menjadi asal-muasal Yahudi Qainuqa.
- Versi Kedua: Ketika Nebukadnezar (630-562 SM) berkuasa dan membantai Yahudi, banyak di antara mereka yang menyebar ke berbagai daerah. Mereka membaca di dalam Taurat tentang Nabi Muhammad SAW, yang akan muncul di salah satu daerah di Arab yang banyak pohon kurma. Mereka menemukan Yatsrib dan beberapa di antara mereka, Bani Harun, menetap di Madinah.
Kondisi Madinah
Setengah penduduk Madinah beragama Yahudi, sementara sisanya adalah penduduk asli, yaitu Aus dan Khazraj. Yahudi sering membuat Aus dan Khazraj saling berperang. Yahudi percaya bahwa nabi terakhir akan hijrah ke daerah yang banyak ditumbuhi kurma dan diapit oleh batu hitam yang tajam, yang sesuai dengan kondisi Madinah.
Masuknya Ajaran Taurat ke Yaman
Mimpi Raja Yaman
Raja Yaman, Rabi’ah bin Nashr, bermimpi melihat sesuatu yang menakutkan. Dia memanggil para dukun, tukang sihir, dan ahli nujum untuk menjelaskan mimpi tersebut. Salah satu dukun, Syathih, memprediksi bahwa orang-orang Habsyi akan menguasai daerah antara Abyan dan Juras. Syathih juga mengatakan bahwa kekuasaan mereka akan diakhiri oleh seorang nabi yang suci dan diutus dengan wahyu dari Allah SWT.
Tabban As’ad dan Ajaran Taurat
Tabban As’ad, keturunan Rabi’ah bin Nashr, membangun suku sendiri dan memiliki julukan “Tubba’.” Tabban mampir ke Madinah karena banyak kebun kurma. Namun, anaknya terbunuh dalam konflik dengan penduduk Madinah. Tabban marah dan mengerahkan pasukan untuk berperang dengan penduduk Madinah. Namun, setelah berdialog dengan dua pendeta Yahudi, Tabban meyakini ajaran Taurat dan mengajak pendeta Yahudi itu ke Yaman untuk menyebarkan ajaran tersebut.
Konversi Rakyat Yaman
Tabban memerintahkan semua rakyatnya untuk mengimani Taurat, tetapi rakyat Yaman, yang beragama Majusi, tidak setuju. Mereka mengadakan penghakiman dengan api, dan akhirnya semua pendeta Majusi mati dibakar. Rakyat Yaman kemudian meyakini ajaran Taurat.
***
Yahudi dan Nasrani memiliki sejarah yang kompleks di Jazirah Arab. Yahudi menetap di Madinah sejak lama dan memiliki peran penting dalam sejarah Madinah. Ajaran Taurat juga menyebar ke Yaman melalui Tabban As’ad dan pendeta Yahudi. Al-Qur’an menegaskan bahwa agama Yahudi dan Nasrani adalah agama buatan, bukan agama yang diturunkan oleh Allah SWT.[]
Kajian seputar Sejarah Yahudi dan Nasrani di Jazirah Arab bagian pertama bisa Anda simak di: