
Isyarat Kemenangan Islam dalam Maulid Nabi Muhammad ﷺ: Refleksi dan Jalan Kebangkitan Umat
Islam: Agama Kemenangan dan Rahmat Semesta Alam
Islam diturunkan oleh Allah SWT sebagai agama yang ditakdirkan untuk memimpin peradaban dunia dan memenangkan atas seluruh agama serta mengenyahkan keyakinan yang menyimpang. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. At-Taubah ayat 33: “Dialah Allah yang telah mengutus Rasul-Nya yang membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkan agama ini atas seluruh agama-agama, meskipun orang-orang musyrik membencinya.” Nabi Muhammad ﷺ sendiri diutus sebagai rahmat bagi semesta alam (QS. Al-Anbiya: 107).
Sejak kelahirannya, Nabi Muhammad ﷺ sudah membawa tanda-tanda kenabian (irhas) dan isyarat kemenangan Islam. Salah satu isyarat paling mencolok adalah mimpi Sayyidah Aminah, ibunda Nabi, yang melihat cahaya terang keluar dari kelahirannya yang menerangi istana-istana negeri Syam (Bizantium Romawi), simbol kekuasaan adidaya saat itu. Cahaya tersebut mengisyaratkan bahwa ajaran Islam akan menjadi petunjuk bagi seluruh penduduk bumi dan menghilangkan kegelapan kesyirikan. Al-Qur’an sendiri diibaratkan sebagai cahaya yang mengeluarkan manusia dari berbagai kegelapan menuju satu cahaya, yaitu cahaya Islam; menolak paham pluralisme yang menganggap semua agama sama benarnya.
Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ pada Tahun Gajah (Amul Fiil) juga dimaknai sebagai persiapan Allah terhadap kota Mekkah untuk menjadi pusat risalah kenabian. Sepanjang hidupnya sebelum diutus sebagai nabi, beliau dijaga dari segala kotoran jahiliyah dan dipersiapkan untuk memimpin, menunjukkan keteladanan yang bersih dan amanah (al-Amin). Bahkan batu pun mengucapkan salam kepadanya sebelum diangkat menjadi nabi, menunjukkan kemuliaan beliau sebagai “Sayyidul Mursalin wal Anbiya” (pemimpin para nabi dan rasul).
Relevansi Kemenangan Islam dengan Kondisi Umat Saat Ini
Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza menjadi aib dan bukti nyata kerapuhan dunia Islam tanpa kepemimpinan yang bersatu. Kondisi ini disebabkan oleh terpecah belahnya umat menjadi nation-state yang disuntikkan oleh Barat, serta adanya pengkhianatan di tubuh kepemimpinan dunia Islam. Para penguasa yang membiarkan kezaliman terjadi karena takut kepada Barat atau memiliki kebijakan pro-kafir Amerika, mengabaikan kewajiban untuk menghadapi ancaman musuh.
Keterpurukan ini seharusnya menjadi pelajaran berharga. Sejarah Islam mencatat bahwa kekalahan dan kehancuran, seperti jatuhnya Baghdad ke tangan Tartar, seringkali disebabkan oleh pengkhianatan dari internal kaum Muslim sendiri. Namun, di masa-masa sulit tersebut, para ulama dan pejuang Islam bangkit untuk menegakkan kembali panji-panji Islam.
Meskipun demikian, ada kabar gembira bahwa akan senantiasa ada golongan dari umat Islam yang teguh di atas kebenaran dan selalu menang. Nabi Muhammad ﷺ mengabarkan bahwa pusat kepemimpinan dunia Islam di akhir zaman akan berada di negeri Syam, khususnya Palestina, di mana kekhilafahan akan kembali tegak dan al-Mahdi serta Isa bin Maryam akan memimpin perang melawan Dajjal dan Yahudi. Ini adalah peta akhir zaman yang menunjukkan kemenangan umat Islam.
Jalan Menuju Kebangkitan: Perjuangan dan Persatuan
Kemenangan Islam bukanlah sesuatu yang ditunggu tanpa perjuangan. Nabi Muhammad ﷺ sendiri telah mencontohkan arti perjuangan dan pengorbanan melalui hijrahnya dari Mekkah ke Madinah, meskipun dengan rintangan dan jarak yang jauh. Perjalanan hijrah ini menunjukkan bahwa kebangkitan Islam membutuhkan tekad yang tinggi (himmah aliyah) dan perjuangan nyata.
Umat Islam wajib memiliki kesadaran politik (wasi’asi) dan bangkit dengan pemikiran Islam. Tragedi seperti di Gaza harus menyadarkan umat akan pentingnya persatuan dan tidak bisa menunggu tragedi yang lebih besar lagi. Islam adalah diin (agama) yang menyuntikkan izzah (kemuliaan/kehormatan) kepada setiap pemeluknya, sehingga kaum Muslim tidak sepatutnya merasa rendah atau lemah.
***
Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ adalah isyarat awal kemenangan Islam yang akan terus membara hingga akhir zaman. Meskipun umat Islam saat ini menghadapi tantangan besar dan keterpurukan, peta kemenangan sudah jelas tergambar. Penting bagi setiap Muslim untuk bergabung dalam gerbong perjuangan ini, mengasah ilmu, dan berjuang menegakkan kembali sistem khilafah yang akan membawa kemuliaan bagi umat dan rahmat bagi seluruh alam. Tidak ada hukum terbaik kecuali hukum Allah, dan sistem terbaik adalah sistem yang ditegakkan Rasulullah ﷺ di Madinah dan dilanjutkan oleh para sahabat: sistem kekhilafahan.[]
Disarikan dari kajian dengan tema tersebut di NSTV: