
NgajiShubuh.Or.Id — Sungguh menjadikan two state solution (solusi dua negara) terhadap permasalahan Palestina adalah bentuk kesesatan yang nyata. Kesesatan yang mendatangkan bencana untuk kaum Muslim. Gara-gara two state solution, entitas Yahudi menyerobot wilayah Palestina. Bahkan Palestina hampir terhapus dari peta dunia akibat two state solution ini. Bagaimana bisa ini dijadikan solusi satu-satunya? Hal ini sama saja memberikan persetujuan genosida muslim Palestina terus berlanjut.
Penderitaan muslim Palestina bukan hoaks, tetapi nyata bergentayangan videonya memenuhi jagat media. Bagaimana bisa dunia bisu, tuli, dan buta melihat penderitaan yang diciptakan Zionis terhadap kaum Muslim di sana? Mereka dibakar hidup-hidup, diledakkan, diperkosa, dan dibantai. Zionis Yahudi tidak memandang usia, baik anak-anak, perempuan, maupun tua renta semuanya menjadi korban kebrutalan Zionis Yahudi.
Kepengecutan dan sikap pecundang yang ditunjukkan Zionis Yahudi itu nyata. Mereka meledakkan sekolah, rumah sakit, dan membakar masjid. Kurang biadab apa Zionis Yahudi? Masihkah bisa segala kebrutalan itu diabaikan, bahkan dinormalisasi? Tidak bisa, tindakan yang dilakukan Israel tidak bisa dinormalisasi. Oleh karena itu, solusi satu-satunya terhadap masalah Palestina adalah jihad dan khilafah.
Jihad
Hubungan yang terjalin antara umat IsIam dengan Israel adalah hubungan perang. Sungguh umat Islam dilarang keras melakukan hubungan diplomatik dalam bentuk apa pun kecuali perang. Seharusnya umat Islam bersatu dan berjihad membebaskan Palestina dari penjajahan Zionis Yahudi, bukan malah sebaliknya. Namun faktanya, tidak ada satu pun negara berani memobilisasi jihad untuk mengumumkan perang terhadap Israel. Tidak ada! Padahal Israel adalah negara kecil dan sangat mudah sebenarnya diusir dari wilayah Palestina.
Namun, tidak ada satu pun negeri-negeri Muslim yang memenuhi seruan jihad tersebut. Mereka terkotak-kotak akibat nasionalisme (nation state). Seolah-olah karena nasionalisme, penderitaan yang menimpa Muslim Palestina bukan menjadi masalahnya. Bahkan kesengsaraan yang dialami Muslim Palestina tidak menggerakkan hati kaum muslim untuk bersatu dan sadar bahwa solusinya hanya bersatu dan jihad mengusir penjajah Zionis dari Palestina.
Khilafah
Bagaimana bisa penguasa-penguasa Muslim mengirimkan tentaranya, jika posisi mereka sebagai antek Amerika Serikat (AS)? Amerika dan Inggris adalah dua negara yang bertanggung jawab atas lahirnya negara “stunting” Israel. Para penguasa negeri Muslim terpenjara oleh sistem kufur demokrasi sekuler kapitalisme yang diterapkan di negeri-negeri mereka.
Mereka mengelola negara menggunakan hukum-hukum yang diwariskan Amerika. Syariat Islam yang memiliki segala aturan dalam mengatur segala aspek kehidupan diabaikan demi menerapkan segala kepentingan penjajah Amerika di negeri-negeri Muslim. Inilah yang membelenggu negeri-negeri Muslim, sehingga para penguasanya seperti mayat hidup.
Inilah yang harus disadari umat Islam. Penerapan sistem kehidupan sekuler dan penolakan syariat Islam diterapkan dalam bingkai negara adalah sumber malapetaka umat Islam. Ketika sistem yang diturunkan Allah Swt. melalui Nabi Muhammad saw. diabaikan dan malah memilih hukum-hukum sekuler dari orang-orang kafir, hal itu membuat umat Islam terjajah secara sistematis.
Oleh karena itu, tidak ada jalan lain kecuali mengembalikan kehidupan Islam dalam naungan sistem Khilafah Islamiah. Hanya dengan menerapkan sistem Islam kaffah dalam naungan Khilafah mobilisasi jihad oleh pemimpin negara dapat terealisasi. Kenyataannya, selama kaum Muslim dipimpin oleh penguasa yang menerapkan hukum selain Islam, mereka akan tetap lemah, dijajah, bahkan dimusnahkan oleh kaum kafir.
Andaikan, umat IsIam mau berjuang mengupayakan kembalinya sistem Islam —Khilafah, sungguh pembebasan Palestina itu nyata. Janji kemenangan umat IsIam akan agama ini dapat diwujudkan. Sehingga, Islam mampu diterapkan secara totalitas dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Hal itu hanya akan terwujud ketika umat mau menerapkan syariat Islam kaffah dalan bingkai Khilafah.[] Ika Mawarningtyas